Senin, 12 Juli 2010

climbing



Sedikit pengetauan buat kakak :
Berawal dari perjuangan manusia untuk survive, panjat tebing menjadi olahraga yang digemari. Sebuah pertarungan untuk mengalahkan rasa takut sambil terus bisa menyatu dengan alam.

Alaman manusia adalah dua kutub yang selalu akan mencari sebuah titik keseimbangan. Tantangan yang diberikan alam membuat manusia berusaha mengalahkannya untuk bisa survive. Perjalanan yang dilakukan oleh manusia melintasi gunung dan bukit untuk mempertahankan hidupnya adalah awal dari olahraga pendakian gunung (mountaineering).

Sejarah juga mencatat perjalanan pasukan perang zaman dulu, seperti Hannibal, panglima perang Kerajaan Chartage yang melintasi Pegunungan Alpen sekitar abad kelima. Petualangan Genghis Khan, panglima tentara Mongol yang terkenal itu, ketika melintasi Pegunungan Karakoran dan Kaukasus untuk menaklukkan Asia Tengah, tak bisa dilepaskan dari munculnya kegiatan menaklukkan gunung ini.

Ketika Dr. Michel-Gabriel Paccard dan Jaques Balmat berhasil menaklukkan Puncak Mont Blanc (4087 m) di Prancis pada Agustus 1786, minat orang terhadap olahraga ini semakin besar. Sejak itu, semakin sering para penggemar olahraga ini mencoba untuk menundukkan puncak-puncak ternama di dunia, seperti Alpen dan Everest.

Sooo...
yang mau gabung untuk berlatih climbing jangan lewatkan setiap hari minggu sore jam 14.30 sore di arena refling buperta.... kami tunggu kedatangannya

Kamis, 15 Oktober 2009

PERTIKARA




Pertikara adalah pertemuan besar anggota Saka Bhayangkara, sesuai dengan tingkat wilayahnya ada tingkat cabang, daerah dan Nasional.
selain untuk ajang silaturahmi pertikara juga ditujukan untuk membina dan mengembangkan potensi SDM anggota Saka Bhayangkara menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila dalam bidang Kebhayangkaraan.

Peserta adalah anggota Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) dan Pandega (usia 21-25 tahun) Secara umum, merupakan sebuah kegiatan rekreasi edukatif di alam terbuka, oleh karena itu dikemas dalam bentuk pendidikan yang menyeluruh (penghayatan seni budaya bangsa) dengan suasana kemitraan. Disinipun kami saling berkenalan dengan anggota saka bhayangkara dari berbagai cabang, daerah, bahkan propinsi. Kami saling bertukar cerita pengalaman dan berbagi ilmu, seperti juga halnya wilayah ada beragam adat dan kebiasaan, sehingga kami saling bertukar pikiran bahkan tidak jarang kami berdiskusi dengan wilayah lain untuk masalah yang ada diwilayah kami sendiri. Yang pasti dalam suasana pertikara yang hangat membuat kami makin akrab dengan anggota saka bhayangkara wilayah lain. Bermacam atraksipun kami saksikan di acara ini yang ditampilkan dari berbagai wilayah. Seperti halnya wilayah kami biasanya kami beratraksi satwa kuda dan anjing karena wilayah PRCC merupakan wilayah yang berdekatan dengan brimob kelapa dua yang memiliki SUBDIT SATWA, sehingga mudah untuk membawanya ke acara tersebut. Pertikara biasa dilaksanakan 5 tahun sekali untuk tingkat nasional

Rabu, 14 Oktober 2009

LDSB


LDSB

LDSB singkatan dari Latihan Dasar Saka Bhayangkara merupakan syarat masuk saka bhayangkara yang biasa diadakan 1 tahun sekali dan biasanya diadakan akhir tahun. LDSB merupakan pengenalan awal saka bhayangkara, bermacam krida ditampilkan di pelatihan ini, bahkan sangga kerja-pun mendatangkan SATWA (kuda dan Anjing) untuk melengkapi pelatihan ini dan tentunya di isi oleh instruktur dari instansi terkain diantaranya Polisi (polsek), Brimob, Pemadam Kebakaran, BASARNAS, dan lainnya yang sengaja didatangkan untuk berbagi ilmu dengan calon anggota saka bhayangkara.

Selasa, 13 Oktober 2009

Sub Krida Paskan


Sub krida Pasukan Anjing Pelacak yang disingkat Paskan merupakan kerja sama KWARNAS dengan POLRI, sama halnya dengan pasukan berkuda dan tempat latihannyapun bersebelahan karena merupakan subditsatwa brimob juga. yang lebih menarik disini bahwa anjing yang dilatih bermacam-macam jenis dan kegunaannya, karena disesuaikan juga dengan kelebihan dari jenis anjing tersebut. contoh seperti pada gambar ada anjing untuk pelacakan  umum (CAKUM) ada juga untuk pelacakan NARKOTIKA. begitupun dengan sifat anjing ini sendiri, mereka sangat penurut dengan majikannya karena selalu dilatih dengan satu pawang, ini pula yang menjadi kendala kita untuk berlatih PASKAN. sehingga kami kesulitan untuk latihan karena pawang dari anjing tersebut tdk ada.
Hebatnya dari sifat anjing ini, mereka adalah hewan penurut dan setia maka kalau kita sering lihat di wilayah barat anjing merupakan hewan kesayangan dan identik dengan hewan penjaga. bahkan kalau kami sedang latihan dengan anjing saya sangat berkesan dan terkadang terheran mereka sangat penurut bahkan ada anjing yang bisa bahasa inggris dan jawa sesuai dengan apa yang diajarkan pawangnya

Sub Krida Paskud



Kegiatan Satwa Berkuda ini adalah realisasi hasil kerjasama antara Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka dengan Kepolisian Republik Indonesia, khususnya
bidang kegiatan kebhayangkaraan.

Mengenai kuda-kuda tersebut, kuda yang dipergunakan adalah milik Polri yang
dikelola oleh Subdit Satwa Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Bogor. Adapun jenis
kuda yang digunakan adalah jenis kuda Australia. Bisa dibayangkan tingginya
bisa mencapai lebih kurang 1,5 meter hingga 2 meter. Dan coba bayangkan
betapa gagahnya kita bila sudah berada diatas pelana dan siap mengendalikan
kuda.

Bilamana Kakak-kakak datang ke kandang kuda tersebut disana terdapat daftar
nama-nama kuda, usia hingga nama Aswasada (Jocky).

Pemberian nama-nama kuda-nyapun disesuaikan dengan tabiat maupun bentuk
fisiknya. Contohnya : Semua Heran, Gerbong, Brekeden, Liberty, Cantik,
Arizona dan lain sebagainya.

Seperti halnya dengan nama kuda "Semua Heran", kenapa diberi nama "Semua
Heran"?, konon hingga sampai saat ini bilamana kuda ini diajak latihan
dimanisi, dia berlari dengan perlahan, bahkan terkesan agak malas jika
diajak latihan. Akan tetapi bila keluar dari manisi dan diajak berpatroli
dia berlari dengan sangat kencang bahkan mendahului teman-teman lainnya.
Jadi semua orang pada heran.

Lain halnya dengan "Gerbong", kuda ini diberi nama demikian karena bentuknya
yang sedikit agak panjang bila dibandingkan dengan kuda-kuda yang lain.

Hal penting yang perlu diketahui dalam menunggang kuda adalah mengenai
jepitan kaki kita terhadap tubuh kuda. Pedal atau bekhel adalah pelengkap
untuk menaruh posisi kaki kita, namun bilamana jepitan tidak kuat
kemungkinan terjatuh tetap ada.

Jadi bilamana Kakak-kakak mungkin suatu saat naik kuda di Parang Tritis atau
perkebunan teh di puncak tidak perlu takut untuk menunggangnya. Asalkan
jepitan kakak-kakak kuat dijamin tidak akan jatuh dari kuda.

Pengalaman pada saat Jambore Nasional tahun 1991 di Cibubur, Pasukan Berkuda
Saka Bhayangkara ambil bagian pada kegiatan tersebut sebagai Seksi Keamanan.

Pada saat rekan saya melakukan patroli di areal bumi perkemahan dengan
menggunakan kuda, entah karena jepitannya kurang kencang atau kurang paham
mengendalikan kuda (maklum masih yunior) dia tejatuh dari kuda. Ketika rekan
saya dan yang lainnya berlari mengejar kudanya yang terlepas apa yang
terjadi? Kudanya malah terus berlari menuju kekandangnya yang ada di
Cibubur. Memang ingatan kuda boleh dibilang cukup kuat dalam menghapal rute
yang dilaluinya.

Dalam hal perawatan dan pemberian makan terhadap kuda, mungkin bila kuda
tersebut milik pribadi, wow. betapa mahalnya biaya pakan kuda yang harus
dikeluarkan.

Kuda harus dipelihara dan dirawat setiap hari sepanjang tahun. Untuk menjaga
agar kuda tetap sehat dan kuat staminanya dalam melakukan tugas perlu
diperhatikan cara pemberian makanan, cara merawat kaki dan kuku, pemeriksaan
kesehatannya serta perawatan perlengkapan kuda, kandang kuda dan lapangan
latihan.

Perawatan dan pemeriksaan kesehatan harian haruslah menjadi kegemaran bagi
Aswasada (Penunggang) dan kudanya dalam rangka menjalin hubungan batin yang
erat. Penampilan kuda yang sehat pencerminan langsung tindak yang penuh
kewajiban dan tanggung jawab Aswasada terhadap kudanya.

Kuda termasuk hewan herbivora, artinya hewan pemakan tumbuh-tumbuhan atau
rumput sebagai makanan pokok, disamping harus diberi makanan penguat seperti
dedak padi, jagung pecah, gabah pecah kulit, atau oak, kacang hijau, bungkil
dan kalau ada wheat.

Baik untuk kuda lokal (Indonesia) maupun kuda ras (seperti kuda Australia/
Thorougbred) masing-masing membutuhkan makanan yang tepat menghasilkan
kalori, protein, vitamin dan mineral yang cukup untuk keperluan hidup dan
kerja.

Susunan makanan untuk kuda lokal (Indonesia) tidak serumit dibanding dengan
kuda ras. Bahan makanan pokok seperti rumput hijau di Indonesia hanya cukup
mengandung gizi untuk kuda lokal tetapi terlalu "miskin" untuk kuda ras
nilai gizinya. Pengganti rumput lokal dapat dengan rumput Muangthai untuk
kuda ras.

Disamping pemberian rumput hijau perlu diberikan makanan penguat seperti
dedak, jagung, bungkil, kacang hijau yang mudah didapat di Indonesia.

Sedang untuk kuda ras dedak, gabah diganti dengan bran, oak dan diberi wheat
yang mana ketiga bahan makanan penguat tersebut harus diimpor. Disamping itu
tepung tulang, garam, dan vitamin perlu diberikan.

Wah, banyak yang harus diketahui jika kita ingin belajar menunggang kuda.
Tapi yang jelas naluri kuda juga tajam dalam membaca tingkah laku kita dalam
menghadapi kuda.

Kuda akan tahu bilamana kita takut-takut untuk menunggang dan dia malah
bertingkah enggan untuk ditunggang. Tetapi sebaliknya, bila kita berani dan
menunjukkan kasih sayang kita terhadap kuda, dia akan menurut dan enak untuk
ditunggang.

Berani terima tantangan.?  Seperti di iklan rokok Marlboro.? Datang dan
nikmati kebebasan diatas punggung kuda.! Gagah Man.



- M. Luthfi Arifianto -





K R I D A




KRIDA Merupakan satuan terkecil dari saka, saka bhayangkara memiliki 4 krida dan 4 sub krida. berikut adalah tanda krida


TANDA KRIDA SAKA BHAYANGKARA




Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1.
Krida Ketertiban Masyarakat
2.
Krida Lalu Lintas
3.
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4.
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
 
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1.
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2.
SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3.
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4.
SKK Pengamanan Hukum
 
Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
1.
SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2.
SKK Pengaturan Lalu Lintas
3.
SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
 
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
1.
SKK Pencegahan Kebakaran
2.
SKK Pemadam Kebakaran
3.
SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4.
SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5.
SKK Pncurian
6.
SKK Penyelamatan
7.
SKK Pengenalan Satwa
 
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), mempunyai 5 SKK :
1.
SKK Pengenalan Sidik Jari
2.
SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3.
SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4.
SKK Uang Palsu
5.
SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara

Senin, 12 Oktober 2009

sekilas sejarah saka bhayangkara


SAKA BHAYANGKARA berdiri pertama kalinya di POLRESTA KEDIRI pada tahun 70an.bhayangkara sendiri yang berarti bayangan yaitu pasukan penyelinap milik gajah mada dari kerajaan majapahit.dan pramuka saka bhayangkara gagah perkasa yang berarti sekumpulan anak muda yang berkarya untuk bangsa dengan gagah dan tanpa putus asa layaknya seorang prajurit yang berdedikasi kebhayangkaraan yang berlandaskan trisatya dan dasa dharma dengan berkalungkan bendera merah putih.
yang saat itu di rintis dan di dirikan oleh kakak Antok Poerwanto kelahiran tahun 1955.yang sekarang berkediaman di Ds.Gayam kec Mojoroto Kota kediri.yang sampai saat ini masih eksis.
hingga di resmikan oleh kapolri dan ka.kwarnas dan mengadakan kegiatan yang bernama DHARMA KRIDA PALAGA pada tahun 1971.yang saat ini juga masih di adakan tiap tahun di polresta kediri dan sampai saat ini jadi yang ke 28 kali kegiatan.dan kegiatan ini hanya ada di kota kediri di polresta kediri dengen lokasi di lap.mricanselain kegiatan itu juga ad kegiatan Cross Country yang mirip dengan kegiatan Brimobda Kompi 1 Detasement C